TEMAN
#SangGuru - Dara Puspita Dwireigina
Sunday, February 02, 2014
#SangGuru - Dara Puspita Dwireigina
SMK Negeri 1
Kota Bekasi mempertemukan aku dengan orang-orang yang luar biasa, yang keren!
Bukan keren dalam arti penampilan saja, tapi keren karena kepintarannya,
akhlaqnya, semangatnya, prestasinya, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah
dara. Dara? Iya, Dara. Inilah ceritaku tentang Dara.
*****
Dara
Puspita Dwireigina lahir pada tanggal 30 Agustus 1995. Dia anak kedua dari tiga
bersaudara. Dara tinggal di PHP. Bukan Pemberi Harapan Palsu ya, tapi Permata
Hijau Permai. Hehe. Perumahan itu masih di daerah Bekasi Utara, tidak terlalu
jauh dari rumahku.
Awal
pertemuanku dengan Dara adalah saat Pra-MOS di SMK. Saat itu siswa/siswi yang
dinyatakan diterima di SMK 1 diwajibkan datang untuk pembagian gugus saat MOS, apa saja yang harus
dibawa dan dikenakan saat MOS, tata tertib MOS, pokoknya semua tentang MOS. Aku
ternyata masuk ke dalam gugus 5. Namaku disebut setelah nama Dara. Ketika
diberi tahu apa-apa saja yang harus dibawa saat MOS, aku sedikit kebingungan,
lalu memberanikan diri untuk bertanya pada Dara yang duduk di depanku sampai
saling bertukar nomor handphone masing-masing. Itulah saat pertama kali aku
berkenalan dengan Dara.
Kesan
pertama aku terhadap Dara itu “nih anak aktif aktif dan berani”. Kesan ini
muncul saat Ka Zaky -pendamping gugus 5- menentukan siapa yang akan menjadi
wakil ketua gugus 5.
“Kalau
saya bilang ‘SMK?’ kalian jawab ‘Bisa!’ ya! Sampai 3 kali, kayak biasa.” Ka
Zaky memberi intruksi.
“Iya
kak....” Jawab para kaum hawa di gugus 5.
“Yang
paling semangat, berarti yang jadi wakil ketua.” Kata Ka Zaky. Mendengar itu,
aku langsung berniat kalau harus lemes-lemesin, biar nggak kepilih jadi wakil
ketua. Aku tidak minat untuk menduduki jabatan itu.
“Kita
mulai ya... SMK?”
“Bisa!”
“SMK?”
“Bisa!”
“SMK?”
“Bisa!
Bisa! Bisa! Hu!”
“Hmmm....”
Ka Zaky tampak berpikir “Kamu ya yang jadi wakil.” Tunjuk Ka Zaky pada Dara
yang ada di dekatku.
“Orang
yang punya jiwa pemimpin itu semangat. Nah, Dara yang paling semangat. Bagus,
Dar! Berarti, ketua gugus 5 itu Taufik, dan wakilnya Dara. Sekarang bikin yel-yel,
saya kasih waktu 5 menit.” Sambung Ka Zaky.
Dara
mengunjungi teman-teman gugus 5 yang lainnya untuk meminta nomor handphonenya
supaya mudah kalau ada informasi. Sementara itu, sang ketua membuat yel-yel,
walaupun agak nggak jelas, tapi yasudahlah. Masih mending dia bersedia menjadi
ketua dan mau repot. Dara juga tak segan bertanya pada Ka Zaky. Bisa dikatakan,
yang paling ‘bersuara’ itu memang Dara.
Asyiiikkk,
punya temen baru yang kaya gini!....
*****
Aku
sekelas dengan Dara di kelas X AK A. Namun, aku tidak sebangku dengannya. Aku
anak yang terakhir masuk ke ruang kelas saat itu dan Dara sudah duduk di depan
dengan teman sebangkunya yang saat itu aku tak tahu siapa namanya. Akhirnya aku duduk
bersama Putri Surya Andanie (almarhumah).
Ya,
seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Dara pasti akan menjadi murid yang
‘dipandang’. Dia aktif, berani dan nggak malu bertanya atau ragu menjawab kayak
aku. Dara juga pintar. Saat kelas 10,
Dara menjadi Bendahara 2 bersama Hani. Oh iya, selain sekelas, aku juga satu ekstrakurikuler
dengan Dara, yaitu Rohis.
Dara
sering membawa buku catatan utang pulsa. Di mana ada Dara, di situ ada buku
utangnya :p. Hehe. Dara jualan pulsa dan aku termasuk salah satu costumernya
yang suka utang juga. Jadi, namaku dipastikan ada di dalam buku utang itu.
Saking banyaknya costumer, buku utangnya harus diganti. Salah satu ciri khas
Dara itu, mengalungi handphone. Mungkin dia nggak mau handphonenya
hilang kali ya? (Yaiyalah, siapa sih yang mau handphonenya hilang -___-)
Handphonenya kan merupakan asset terpenting dia sebagai penjual pulsa. Kalau
nggak punya handphone, nanti susah jualan.
Selain
jual pulsa, Dara juga jual keripik pedas buatan tetangganya. Jiwa wirausahanya
mantap sekali. Pintar dalam pelajaran, pintar berdagang pula. Dara juga ikut
ekskul paskibra, aktif banget. Bahkan, dara bisa menjadi pengurus OSIS tanpa
mengikuti tes utama. Dara direkomendasikan oleh Bu Surahmi. Makin sibuk
aja anak satu ini. Tapi, aku heran. Meskipun Dara sibuk banget, dia tetap bisa
meraih peringkat 1 di kelas. Gila! Keren!
Dara, minta
tips untuk membagi waktu dong.....*kedip-kedip*
*****
Aku
semakin dekat dengan Dara ketika PKL di Direktorat Jenderal Permasyarakatan
Kementerian Hukum dan HAM yang bisa disingkat menjadi Ditjenpas Kemenkumham.
(Oke, ini kepanjangan, selanjutnya sebut saja Ditjenpas). Kami PKL di Ditjenpas
selama 2 bulan. Tak disangka kami bisa PKL di instansi pemerintah ini. Awalnya
kami berkelompok dengan Try dan Isti. Tapi, Try dan Isti PKL di tempat yang
berbeda sendiri, maka jadilah aku dan Dara PKL di sana atas rekomendasi dari
tetanggaku.
Pekerjaan
di sana tidak terlalu banyak, bahkan bisa dibilang sedikit. Jadi, aku dan dara
bisa sering mengobrol, bercerita banyak hal saat waktu luang. Banyak kejadian
selama kami PKL di sana. Mulai dari kejadian yang seru, lucu, butuh perjuangan,
menyenangkan sampai kejadian horor. Karena selama hari kerja Senin sampai
Jum’at bersama-sama, kami jadi lebih tau karakter masing-masing.
Kami
memanfaatkan waktu luang bukan hanya sekedar ngobrol ngalor-ngidul nggak jelas
saja. Dara sering sharing ilmu, motivasi atau pengalaman yang dia dapatkan
padaku. Kalau Dara sudah ngomong, susah berhentinya. Ya, itulah Dara. Tapi aku
tidak keberatan untuk mendengarkannya, karena banyak dari omongan Dara itu yang
bisa dijadikan pelajaran dan motivasi juga untukku.
Masih ingat pengalaman
selama PKL di Ditjenpas, Dar?
*****
Sekarang,
aku dan Dara sudah menduduki bangku kelas 12 SMK. Dengan begitu, hampir 3 tahun aku kenal dan terus berusaha
untuk mengenal Dara. Seseorang yang hidupnya penuh perjuangan, kerja keras
tanpa lelah. Sosok yang luar biasa.
Penuh
perjuangan dan kerja keras? Iya! Sejak SD, Dara jualan aksesoris seperti
gelang, kalung dari manik-manik. Lalu mulai kelas 7 SMP, Dara jual telur gabus,
kacang telur, keripik kentang, keripik singkong yang harganya Rp 1.000,00. Naik
ke kelas 8, dia juga jual nasi kuning seharga Rp 2.500,00. Kelas 9, Dara
berhenti jual nasi kuning, jadi dia hanya jual keripik singkong dan pulsa yang
masih berlanjut hingga saat ini bahkan menambah pemasukannya dengan menjual
aneka ragam cemilan pula. Dara nggak manja. Dia berusaha untuk mendapat uang
jajan dari hasil usahanya sendiri, tanpa minta ke orang tua.
Hmmm, aku tak’kan
ragu mengatakan bahwa Dara memang benar-benar sosok yang luar biasa. Banyak
sekali prestasi yang ia raih mulai dari SD hingga SMK. Langganan peringkat 3
besar di kelas, juara lomba paskibra, NEM yang cukup membanggakan saat SMP dan
masih banyak lagi. Sebenarnya bukan masalah prestasi saja yang membuat dia luar
biasa di mataku. Kalau hanya prestasi, aku cukup menyebutnya pintar. Kesibukannya
tak mengahalangi dia untuk mengukir prestasi dan perjuangannya patut diacungi
jempol . Itulah yang membuatku menyebut Dara sebagai sosok yang luar biasa.
Cos you’re
amazing, just the way you are :)))
*****
Dara itu guru
aku. Guru yang mengajarkan arti perjuangan. Perjuangan dalam hidup yang keras
ini. Perjuangan dalam meraih mimpi-mimpi. Guru yang mengajarkan keberanian.
Keberanian dalam berbuat, selama perbuatan itu baik. Keberanian dalam
berbicara, selama hal yang disampaikan benar.
Dara dilahirkan
dari keluarga sederhana. Rumahnya sederhana, pakainnya sederhana, hidupnya
sederhana. Tapi tidak dengan semangatnya. Semangatnya sangat kaya. Semangat
yang ia miliki lebih dari luar biasa. Sang milyarder semangat!
Dear Dara,
terima kasih sudah menjadi #SangGuru. Selama hampir 3 tahun ini, aku banyak
belajar dari kamu. Terima kasih... Terima kasih banyak... :) Thanks for all
MyDar(l)...
*****
Terlalu banyak
hal, pengalaman dan kenangan aku bersama Dara hingga sulit menuliskannya. Aku
tak akan memaksakan untuk menuliskannya karena akan membiarkan semua itu
melekat di sini, di otakku.
Maaf sudah
membiarkanmu menunggu lama tulisan ini.
Tertanda,
Nikmatun Aliyah
Salsabila
*************************************
Tulisan ini merupakan tulisan yang aku buat untuk Dara, salah satu teman terbaik sejak SMK. Dia memintaku untuk membuat tulisan untuknya. Gara-gara liat postingan "Kue Itu Bernama Cinta", lalu beberapa hari kemudian dia memintaku ini. Hampir setahun aku baru kasih tulisan ini ke dia. Hehe. Sebagai balasannya, dia kasih aku lukisan gitu :) Duh, kangen Dara jadinya nih :(
2 komentar
Abiiilll... biilaaa... sabilaaaa....Miss you too biilll...
ReplyDeleteBelom kesampean nih main ke rumah kamu lagi. nyobain lumpia bkinan mama kamu..
hahaaa..
bil boleh kali masukin lukisan aku disini. #numpang eksis dikit. hahaa
maksih bil sbelumnya. jangan kaget ya kalo tiba2 aku udh ada di dpn rumah kamu. wkwkwk
Muaahh muaahh, Dara :*
DeleteIyaaa nanti aku sertain lukisanmu tunggu saja tanggal mainnya haha.
Sini sini ke rumah! Tp kalo mendadak mah berarti blm tentu ada lumpia hihi