Abang kan udah gede!

Belakangan ini, keponakan saya yang berusia empat tahun cukup sering bilang "abang kan udah gede!". Ketika mau dibantu sesuatu, di...

Belakangan ini, keponakan saya yang berusia empat tahun cukup sering bilang "abang kan udah gede!".

Ketika mau dibantu sesuatu, dia langsung nolak dan berkata, "Abang ajaaa. Abang bisa sendiri. Kan abang udah gede!"

Beberapa kali dia memamerkan sesuatu ke saya, "Abang bisa ini doongg~", lalu saya meresponsnya, "Waahh, pintar sekali!". Dia pun menjawab lagi dengan, "Iyaa, abang kan udah gede!"

Atau tadi sore saat ada acara di masjid depan rumah. Setelah selesai dipakaikan baju, dia bersemangat mau pergi dan bilang, "Nenek, abang mau pergi duluan. Nenek nanti aja nggak apa-apa. Abang kan udah gede". Lalu setengah jam kemudian kakeknya atau ayah saya pulang ke rumah membawa keponakan saya itu dalam gendongan yang sudah tertidur pulas. Dia pun melewatkan agenda buka puasa bersama dengan teman-temannya di masjid. Padahal hari ini dia kembali lagi ke rumah nenek dan kakeknya karena memang sengaja mau mengikuti acara itu, tapi malah berujung tidur. Hahaha gemas! 

Kadang juga saya sayup-sayup dengar ketika sedang bermain dengan teman-temannya dia berkata, "Aku juga udah gede, kok!" kepada teman sepermainannya yang memang lebih besar daripada dia. Sepertinya mereka sedang main siapa-yang-lebih-gede.

Kalau ada yang bilang dia masih kecil, nggak jarang dia membantah, "Iiihh abang nggak kecil, abang udah gede tauuu". Meski kerap dia juga menerima fakta kalau dia masih anak-anak atau mengakui sendiri dengan bilang "abang masih kecil", tapi tetap ada harapan kalau dia mau menjadi 'anak gede' atau dianggap itu. "Besok kalau abang udah gede ya?". 

Apakah di mata anak-anak menjadi orang gede/besar/dewasa adalah hal yang membanggakan?

Sebentar, saya mau dengar lagu Sherina dulu yang berjudul Andai Aku Besar Nanti.

Andai aku t'lah dewasa...

Andai usiaku berubah... 

Ada beragam andai yang memang dirasa bisa untuk dikatakan, dibalaskan, dipersembahkan ketika sudah dewasa.

Well, saya berharap dia maupun anak-anak lainnya bisa menikmati proses bertumbuh dan menjadi dewasa dengan apa adanya, nggak usah (di)-cepat-cepat-(in). 

Soalnya tidak sedikit orang yang (katanya) sudah dewasa mau bisa jadi seperti anak-anak lagi. Anak-anak, ya. Bukan kekanakan. 


---

Udah, ah. Saya mau lanjut main TTS lagi bersama keponakan saya. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!


Salam,

🐱

You Might Also Like

0 komentar

Nikmatun Aliyah Salsabila. Powered by Blogger.