Tiada Duanya

Saya nggak bohong jika menjawab "masakan mama" ketika ada yang bertanya apa makanan favorit saya.  Gimana, ya. Masakan mama saya t...

Saya nggak bohong jika menjawab "masakan mama" ketika ada yang bertanya apa makanan favorit saya. 

Gimana, ya. Masakan mama saya tuh emang enak banget. Meski sering sangat sederhana menunya, tapi rasanya ya enak. Tangan seorang ibu ajaib gitu kali, ya? Kadang kalau makan di luar terus kok rame banget atau mahal harganya tapi rasanya menurut saya biasa aja, otomatis membatin sendiri, seperti "aduh enakan masakan mama ke mana-mana", "ini mama kalo bikin restoran, kayaknya bisa laku banget."

Mengenai enaknya masakan mama ini bukan cuma saya yang mengakuinya. Teman-teman saya yang pernah mencicipinya pun jadi nge-favorit-in masakan mama. Mereka bisa mencicipi masakan mama saya karena:

1. Saya emang hampir selalu membawa bekal ketika sekolah hingga kuliah, dan ada aja teman yang suka minta. Perihal memilih bawa bekal ini selain alasan biar hemat akibat uang jajan pas-pasan dan masakan mama memang favorit saya, tapi juga karena saya suka lama mikir kalau harus beli, bingung banget. Ujungnya akan beli makanan yang itu-itu lagi. Saat saya kuliah, pas saya nggak sempat bawa bekal pasti belinya taberu (hokben ala-ala), mie ayam, atau ayam geprek bude. Berputar di antara ketiga itu aja. 

2. Ketika ulang tahun beberapa kali saya membawa makanan ringan buatan mama untuk dibagikan ke teman-teman di kelas sebagai bentuk traktiran. Nggak punya uang buat traktir makan di luar soalnya. Hahaha :")))) Saat sidang skripsi pun saya membawa masakan mama. Jadi, di kampus saya seperti sudah jadi tradisi ketika sidang dan dinyatakan lulus bakal ada bagi-bagi makanan. Saat itu saya membawa sekitar 20 box makanan berat dan snack. Kalau snack-nya beli, sih.

3. Saya termasuk sering mengajak teman-teman saya ke rumah, dan orang tua saya pun memang senang kalau ada teman anaknya yang datang, biar kenal (kadang mama nimbrung ngobrol juga). Entah itu teman datang buat kerja kelompok, belajar bareng, sekadar main, ada buka puasa bersama, kumpul-kumpul syukuran setelah sidang, bahkan saat saya keterima di eFishery pun saya mengajak teman-teman terdekat untuk kumpul dan makan bareng di rumah. Kalau makanan belum sanggup dihabisin di rumah, sangat diperbolehkan bungkus buat bawa pulang. 

Beberapa kali saya menerima chat dari teman-teman saya yang bilang kangen masakan mama saya, tanya kapan open house, dan semacamnya. Hahaha. Padahal kalau mau dateng ya tinggal bilang~

---

Yak! Sekian dulu rangkaian misi saya mengatakan pada dunia bahwa masakan mama memang tiada dua. 


Salam,

🐱

You Might Also Like

0 komentar

Nikmatun Aliyah Salsabila. Powered by Blogger.