Ada Dia Yang Maha Tahu

Saya membaca kembali salah satu tulisan lama saya di blog ini, tulisan bertahun-tahun yang lalu.  Penutup di tulisan itu ada kalimat seperti...

Saya membaca kembali salah satu tulisan lama saya di blog ini, tulisan bertahun-tahun yang lalu.  Penutup di tulisan itu ada kalimat seperti ini:

"Jadi, do'a aku bukannya nggak dikabulin sama Allah. Cuma ditunda, atau akan dikabulkan di 'tempat' yang lebih baik. Intinya satu. Allah pasti kasih yang terbaik."

Di tahun yang sama dengan tulisan tersebut, bisa dibilang saya mengalami berbagai kegagalan. Atau lebih tepatnya, yang dulu saya pikir kegagalan. Karena setelah direnungi lagi sekarang, sepertinya waktu itu saya nggak gagal. 

Saya ceritain salah satunya, ya.

Saya suka baca majalah dari kecil. Nggak jarang saya milih ngumpulin uang buat beli majalah daripada jajan lainnya. Saat kecil saya membaca Majalah Bobo, lalu majalah yang menemani masa remaja saya adalah Majalah GADIS. Saya bacain majalah mulai dari semua tulisan di cover, sapaan pemimpin redaksi, bahkan tulisan-tulisan kecil di samping atau bawah foto sebagai keterangan pemotretan. Saya beberapa kali juga dateng ke event-nya dan pernah ke kantornya. Bisa ketemu sama para redaktur majalah itu salah satu hal yang menyenangkan buat saya. 

Saking sukanya dengan majalah itu, dulu saya punya mimpi bisa kerja di GADIS, jadi jurnalis, jadi redakturnya GADIS. Saya belajar banyak dari majalah ini. Dulu mau kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi sebenarnya. Namun, ternyata takdir membawa saya kecemplung di dunia IT. Awal-awal kuliah saya masih mikirin mimpi saya. Apalagi ngerasa nggak seseneng itu kalau kode programnya nggak ada error.

Yah, kasian banget ya mimpinya nggak tercapai?

Ternyata enggak sih. Bisa dibilang mimpi saya sudah tercapai meskipun hanya di satu event. Saya berhasil menjadi event journalist di acara besar tahunannya GADIS, yaitu GADIS School Fashion Rocks! 2012. Saya bisa merasakan dimentori redaktur, merasakan liputan langsung, nulis hasil liputan dengan terpampang nama saya di hasil liputannya. 

Lalu, udah sekian tahun belakangan ini saya liat-liat banyak majalah yang udah nggak terbit. GADIS pun udah nggak terbit 10 harian sekali. Dunia penerbitan lagi 'gelap', katanya.  Ya karena sekarang udah digital semua.

Saya coba pikir-pikir. Oh... ya Allah, ternyata ya emang ini yang terbaik. Siapa yang nebak kalau pas saya udah lulus kuliah ternyata sama aja saya nggak bisa kerja di majalah itu karena kemungkinan besar nggak dibutuhin (terbitnya super jarang, pasti lowongan nggak dibuka banyak). Allah udah baik banget dulu izinin saya buat nyicipin jadi event journalist-nya GADIS.

Lagi pula, kerjaan saya sekarang Alhamdulillah sesuai mimpi saya yang baru di dunia IT, serta benang merah dari kerjaannya sama kok seperti mimpi saya sebelumnya. Kerjaan saya erat kaitannya dengan cerita. Cerita berdasarkan data, fakta. Sama toh kayak kerjaannya jurnalis?

Saya semakin sadar kalau ada harapan yang nggak berhasil digapai padahal udah berusaha dan berdo'a, bukan berarti kita yang payah, semesta tak mendukung, dan sebagainya. Namun, ya emang itu bukan yang terbaik aja buat kita. Ada sesuatu yang kita tak tahu, karena hanya Allah Yang Maha Tahu.





You Might Also Like

0 komentar

Nikmatun Aliyah Salsabila. Powered by Blogger.