Memulai Kembali

Pada 31 Maret lalu, saya mengikuti suatu event di 'kegiatan baru' saya, dan ternyata bahasannya tentang menulis. Pembicara kedua — y...

Pada 31 Maret lalu, saya mengikuti suatu event di 'kegiatan baru' saya, dan ternyata bahasannya tentang menulis.
Pembicara keduayang memang sudah banyak prestasi karena menulis menampilkan quote dari Imam Al-Ghazali,
"Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah."

Sebelumnya saya tau sih beberapa kutipan tentang menulis. Namun, kutipan yang satu ini baru saya tau, dan beneran langsung bikin saya mikir, bertanya-tanya.

Kenapa, ya? Kenapa harus banget nulis? Kenapa kalau bukan anak raja dan anak ulama besar disuruh nulis?

Dugaan sementara: menulis memang se-spesial itu.

Sebagai upaya mendapatkan jawaban dari sudut pandang orang lain, saya menelusuri Google dan menuliskan pertanyaan saya di Twitter. Dan, saya mendapat jawaban yang cukup menarik dari teman saya yang jago menulis (+ anak psikologi). Saya termasuk salah satu pembaca tulisannya.

Dia bilang, "IMO, karena nggak akan ada yang bakal menulis sejarah kita kalau kita bukan anak raja atau ulama besar. Jadi menulislah, biar kita bisa inget siapa kita, apa yang udah kita lakukan, apa yang belum dilakukan. Di proses nulis itu bakal ada self-aware, planning, sama perekam memori."

Wow. Beneran spesial!

Sebenarnya selain muncul pertanyaan di atas, ketika membaca kutipan Imam Al-Ghazali tersebut saya juga makin nyesel kenapa saya nggak lanjutin kegiatan tulis-menulis. Menulis di kamus saya nggak harus nulis di blog, jurnal, atau semacamnya. Ngebacot di Twitter, bikin caption panjang di IG Post atau IG Story juga termasuk kegiatan menulis buat saya. Yang penting ada bentuk ekspresi diri, dan tau untuk membatasi diri apa yang perlu dibagi. 

Dulu salah satu alasan saya membuat blog ini adalah untuk itu. Karena saya orangnya termasuk susah untuk mengekspresikan diri, menunjukkan emosi dan perasaan secara langsung, jadi saya belajar untuk mengekspresikannya melalui tulisan. 

Hingga akhirnya negara api menyerang, yang membuat saya jarang dan enggan nulis seperti dulu.


Ketika hiatus (asikbetdah bahasanya hiatus) nulis, rasanya memang ada sesuatu yang beda, bahkan bisa dibilang memengaruhi kondisi psikologis. Kemampuan menulis secara umum pun menurun. Padahal saya butuh kemampuan itu, karena pekerjaan saya termasuk banyak harus nulis; nulis hasil analisis data.
 
Tahun ini saya memang memasang target harus balik lagi, tapi tau lah ya kalau buat memulai sesuatu yang udah lama nggak dilakuin itu butuh tekad kuat, hilangin berbagai keraguan, rasa takut. Dan ini nggak mudah, setidaknya buat saya. Walhasil, saya belum mulai-mulai juga dari kemarin.

Dan, tiba lah hari ini. Saya kembali menulis lagi di sini! *tiup terompet, pasang kembang api* 

Lebih tepatnya memaksakan diri untuk menulis lagi, melalui #10HariMenulis yang diadakan kantor saya, eFishery. Kalau nggak ada ini, mungkin tanggal 12 April 2022 blog ini masih berdebu, belum ada tulisan lagi setelah sekian lama, giliran ada tulisan eh jaraknya menahun.

Ya memang awalnya karena rasa terpaksa, tapi kalo nggak terpaksa dulu mungkin jadi nggak banyak hal baik yang mulai kita lakukan. 

Jadi, selamat memulai kembali, Salsabila!

Hai juga buat yang membaca tulisan ini! Sebagai sambutan untuk kalian, silakan dengarkan salah satu lagu kesukaan saya dari Monita yang berujudul sama dengan tulisan ini. Yap, Memulai Kembali!





Salam

🐱




You Might Also Like

0 komentar

Nikmatun Aliyah Salsabila. Powered by Blogger.